KOPI RUMBIA JENEPONTO TURATEA

Kopi Arabica Rumbia berasal dari dataran tinggi Kab. Jeneponto Sulawesi Selatan

Sabtu, 17 September 2016

Cara Minum Kopi Ala Kopi Arabika Rumbia






Sebelum membaca tulisan ini sampai kalimat terakhir, saya berharap Anda tidak menaruh kesan bahwa kopi itu sangat kompleks, banyak rumus dan aturan, ini dan begitulah. Memang benar, kenikmatan secangkir kopi berasal dari tahapan proses yang panjang. Mulai dari budidayanya, pemetikan, proses pascapanen, sortase, roasting, cupping, seduh (brewing) dan cara meminum—yang akan menjadi topik utama tulisan ini. Ya, minum kopi pun ada caranya tersendiri, biar rasanya nikmat.
Lagi-lagi, ini bukan pendapat saya pribadi, melainkan berdasarkan obrolan seputar kopi dengan beberapa penikmat kopi, bahkan penggelut dunia kopi di Jeneponto.
Lantas, apa saja tahapan yang harus dilakukan untuk meminum kopi agar mendapatkan kenikmatan karakter rasa pada kopi?
Kita simak perlahan-lahan sambil menyeruput kopi…
    Setelah kopi siap diseduh dan disajikan di hadapan Anda, sebaiknya kenali dulu jenis seduhannya, apakah espresso,Arabica Rumbia, cappuccino, latte atau black coffee. Pada prinsipnya sebenarnya sama, hanya sedikit yang membedakan cara menikmatinya.
   Sekarang, anggap saja Anda akan menyeruput espresso. Cara terbaik menikmat espresso ialah dengan tidak mencampurnya dengan gula. Nikmati aromanya dan seruput perlahan, lalu tahan sebentar dalam mulut Anda. Sehingga, lidah dan langit-langit mulut meresap cairan kopi. Pada saat itu, Anda dapat mengenali karakter pada kopi tersebut, biasanya dapat ditemukan karakter rasa (flavour) coklat yang pekat, sedikit asam (acidity), pahit dan manis (sweetness).
“Minum kopi sebaiknya jangan langsung ditelan, tapi tahan dulu di mulut untuk mengenali karakter rasa, tapi hanya beberapa detik saja, setelah itu baru telan.
Selang beberapa detik, silakan telan dan rasakan cairan kopi melewati kerongkongan Anda. Sebaiknya memang, Anda ngopi sambil ditemani cemilan mengandung manis. Misalnya, roti srikaya, singkong/ubi, kue kering mengandung coklat dan sejenisnya, sehingga mampu memberikan keseimbangan rasa pada pengecapan Anda
   Sudah menjadi kebiasaan pula meminum kopi dengan gula. dalam hal ini saya bicara tentang kopi arabika, bukan robusta yang dominan pahit dan minim acidity.
   Orang selalu heran bila melihat saya menyeruput kopi (arabika) tanpa gula. “Masak minum kopi tak pakek gula, pahit kalilah.” Begitu sering komentar yang saya terima.
   Orang pikir saya aneh, tidak takut jantung berdenyut, kena asam lambung atau pobia kopi lainnya. Padahal, saya hanya menikmati kopi apa adanya dan menyadari bahwa kopi memiliki karakter rasa yang kaya—sekali lagi, dalam hal ini, saya bicara tentang kopi Arabika, sebab, saya sendiri belum pernah benar-benar menikmati kopi Robusta tanpa gula atau susu kental manis maupun krimer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar